Panduan
trading forex online (trading sistem)
Trading
sistem yang baik didasari oleh konsep “tren follower” atau biasa dikenal dengan
istilah “turtle rules”mewajibkan Sebuah
sistem trading yang lengkap harus memiliki 6 hal :
1.Market – pair apa yang harus dibeli/dijual
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah
pasar apa yang akan kita tradingkan,atau dalam kata lain didunia forex
seperti,pasangan mata uang mana yang akan kita mainkan atau berapa jenis
pasangan mata uang yang akan kita mainkan.
2.Ukuran – berapa banyak yang harus
dijual/dibeli
Ukuran akan berapa banyak yang akan
dijual/dibeli mempengaruhi diversifikasi dan money management,praktisnya adalah
jumlah maksimum open posisi yang di ijinkan,gunakan 10%-30% saja dari total
modal anda,jangan pernah menggunakan lebih dari 50%,karena anda tidak akan
dapat menahan pergerakan pasar apabila menggunakan lebih dari itu dan habis di
margin saja.
3.Entry – kapan melakukan open posisi
Apabila kita telah membuat suatu sistem yang
cukup canggih,maka sistem tersebut akan memberikan signal kapan waktu terbaik
untuk memasuki pasar.
4.Stop loss – kapan menutup posisi (dalam keadaan rugi)
Turtle rules berkata bahwa trader yang tidak
mau menutup posisi disaat merugi tidak akan bertahan dalam jangka waktu panjang.
5.Exit (limit) – kapan menutup posisi (dalam keadaan profit)
Selain menentukan batas kerugian,turtle rules
juga mengharuskan menentukan kapan harus keluar pasar pada saat keadaan profit.
6.Taktik (strategi) – bagaimana cara
membeli dan menjual ?
Seluk beluk cara melakukan pembukaan posisi
juga perlu diperhatikan,mengingat pada keadaan tertentu kadang transaksi kita
dalam status menunggu hingga keuntungan datang (satatus floating loss).
Membangun
sebuah trading sistem dapat membedakan antara seorang trader profesional dengan
amatiran (untung-untungan tanpa analisa),bertradinglah jika anda sudah bisa
menganalisa sendiri,signal dari teman atau broker boleh jadi opini luar,tapi
jangan dijadikan patokan utama.
Sebuah
trading sistem adalah sekumpulan metode trading baik teknikal maupun fundamental
yang mampu menuntun kita melakukan trading dalam berbagai kondisi market untuk
selalu mendapatkan profit.
Dalam
dunia forex online,trading sistem yang sempurna dan mampu memberikan anda
profit ratusan point perbulannya dinamakan “ holy grail” sebuah istilah yang
mengacu pada metode trading yang bila dilaksanakan sesuai aturannya akan
memberikan kita profit dalam setiap keadaan,hampir sebagian besar trader
profesional adalah trader yang “disiplin” cara membuat sebuah trading sistem
antara lain :
Rencanakan metode
trading anda (trading objectives)
Ada
3 metode atau cara dalam trading forex online,yang menentukan tujuan atau
target profit,waktu yang diluangkan dan modal yang anda tanamkan dalam
bertrading forex.tidak ada satupun metode trading yang akan disebutkan dibawah
ini yang lebih baik dibandingkan metode lainnya.sebelum memasuki pasar putuskan
seberapa besar keuntungan yang ingin anda capai,saat target tercapai segera
closed posisi saat sudah mencapai target.biarkanlah harga bergerak kemana saja saat
itu
Setiap
metode memiliki orang-orang suksesnya sendiri yang telah mencoba metode
tersebut bertahun-tahun,namun ada juga yang merugi karenanya.
Swing trader
- Modal minimal diatas US$ 2500
- Time frame 1D atau 4H untuk mengetahui trend
jangka panjang
- Time frame 1H untuk penentu eksekusi
(buy/sell)
- Target profit diatas 100 point
Para
swing trader tidak mempunyai waktu yang banyak untuk memonitor dan menganalisa
pasar karena sibuk dengan pekerjaan sehari-hari,oleh karena itu mereka
cenderung untuk menahan posisinya berhari-hari hingga berbulan-bulan,bahkan
hingga satu tahun.trader dengan pola seperti ini cenderung untuk menunggu untuk
membuka posisi sampai harga berada pada posisi yang sangat ekstrim dimana harga
sudah sangat tinggi (Over bought) untuk open posisi sell atau harga sudah
sangat rendah (Over sold) untuk open posisi buy.
Dikarenakan
kondisi demikian tidak terlalu sering terjadi,maka sekali mereka mendapatkan
kesempatan tersebut target yang dikejar pun sangat besar diatas 100 point.
Para
swinger menggunakan time frame harian 1D atau 4H untuk menentukan trend jangka
panjang mereka,untuk mengambil keputusan buy/sell biasanya mereka cukup
menggunakan grafik 1H saja,pada saat mereka hendak mencari saat yang tepat
untuk membuka posisi maka mereka akan membuka chart 1D atau 4H,kemedian
menentukan trend apakah yang sedang terjadi pada grafik 1D tersebut,jika trend
menunjukkan situasi menuju uptrend maka mereka hanya akan mencari posisi buy
dan tidak akan membuka posisi sell sama sekali.
Kelebihan
dari bertrading dengan model seperti ini ada pada analisa yang relatif lebih
mudah karena semakin besar Time frame yang kita gunakan maka akan semakin mudah
bagi kita untuk memprediksi pergerakan harga,sebaliknya semakin kecil time
frame yang digunakan maka akan semakin
sulit bagi kita untuk memprediksi pergerakan harga dengan benar,hal ini
dikarenakan dengan time frame yang lebih kecil grafik sering kali lebih
bergerigi (whipsaw) sehingga sulit membaca trend utamanya.
Kemudahan
lainnya adalah pada sisi tekanan psikologis,dikarenakan para swinger
menggunakan time frame yang lumayan besar maka biasanya mereka tidak perlu
memantau pergerakan grafik setiap jam atau setiap menit,cukup hanya sekali
dalam satu hari pun tidak masalah,akibatnya mereka akan lebih nyaman secara
psikologis dan terhindar dari tekanan pasar di setiap pergerakannya.
Kekurangan
bertrading dengan pola swing seperti ini adalah permasalahan modal,anda tidak
dapat melakukan swing trading hanya dengan modal $500 ! dikarenakan stop loss
yang dikenakan cukup panjang maka biasanya mereka membutuhkan modal yang tidak
sedikit untuk bertrading,paling tidak $2500 itupun sudah sangat minimal
sekali,belum lagi jika mereka bermain tidak cukup dengan hanya 1 lot saja untuk
satu kali pembukaan posisi,maka modal yang disertakan bisa mencapai beberapa
kali lipat mulai $5000 bahkan hingga puluhan ribu dollar.
Persoalan
kedua dalam swing trading adalah ada pada kesempatan yang diperoleh,seringkali
para swinger ini tidak dapat membuka posisi sementara trader tipe lain seperti
day trader atau scalper dapat meraup keuntungan pada pergerakan yang ada,penyebabnya
adalah kesempatan bagi para swinger jauh lebih sedikit dibanding trader tipe
lain.itu disebabkan mereka harus menunggu harga berada pada kedua titik ekstrim
untuk membuka posisi,ketika harga sedang bermain di garis mediannya (garis
tengah) maka mereka tidak dapat melakukan apapun selain menunggu...dan menunggu
adalah pekerjaan yang membosankan
Day trader
- Modal minimal US$ 1000 – US$ 2500
- Time frame 4H atau 1H untuk mengetahui trend
jangka panjang
- Time frame 15M atau 30M untuk penentu eksekusi
(buy/sell)
- Target profit 30 – 100 point
Day
trader merupakan trader dengan model harian,biasanya trader tipe ini akan
membuka posisinya dan menutup dihari yang sama,paling lama hanya dalam kisaran
beberapa hari dan sangat jarang melewati minggu yang berjalan,maksudnya sebisa
mungkin mereka menutup posisi mereka sebelum awal minggu dimulai,jadi jika
mereka membuka posisi hari kamis maka sebelum sabtu pagi mereka akan menutup
posisi karena mereka tidak suka menunggu hingga hari senin dimana pola baru dan
trend baru sedang terjadi.
Dikarenakan
time frame dan waktu trading yang singkat,target profit mereka hanya dalam
kisaran 100 point,kebanyakan sekitar 30-60 point,karena target profit yang
tidak terlalu besar maka mereka dapat melakukan pembukaan posisi beberapa kali
dalam sehari.
Ada
banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang melakukan day trader,terutama
pada deposito awal yang dilakukan dapat dimulai dengan modal $1000 saja juga
banyaknya kesempatan yang bisa diambil,karena target profit yang dikejar tidak
lebih dari 100 point,kesempatan ini dapat timbul hampir setiap hari di berbagai
jenis pasangan mata uang utama,jika anda cukup pandai tidak perduli harga
sedang berada dalam gelombang naik atau turun seorang day trader mampu
mendapatkan profit dari sana,para day trader tidak memusingkan akan trend
jangka panjang seperti seorang swinger,hal ini disebabkan karena mereka trading
di hari ini.
Para
day trader menggunakan time frame 4H atau 1H sebagai penentu long term
trendnya,sedangkan untuk eksekusi mereka menggunakan time frame 15M atau 30M
selanjutnya mereka akan mencari waktu yang tepat untuk membuka posisi,caranya
adalah dengan menggunakan grafik 15M atau 30M berada pada arah yang sama dengan
4H atau 1H artinya jika 4H atau 1H menunjukkan arah naik maka day trader akan
menunggu waktu dimana 15M atau 30M juga menunjukkan arah yang naik.
Kekurangan
trading model day trader adalah: seorang day trader harus cukup kuat memantau
pergerakan harga beberapa kali dalam sehari,jika tidak demikian maka mereka
akan kehilangan kesempatan untuk membuka posisi,hal ini berimbas pada besarnyakemungkinan
seorang day trader mengalami tekanan
psikologis yang diakibatkan perubahan harga dari detik ke detik,seorang day
trader yang tidak mahir membaca grafik seringkali mengalami loss dalam jumlah
cukup besar dalam waktu yang singkat.
Scalper
- Modal minimal US$ 100 – US$ 1000
- Time frame 4H atau 1H untuk mengetahui trend
jangka panjang
- Time frame 5M atau 10M untuk penentu eksekusi
(buy/sell)
- Target profit 10 – 30 point
Scalping berasal dari bahasa inggris
(scalp) yang artinya kutu loncat,bagi mereka keuntungan 10 – 30 point sehari
sudah cukup yang penting adalah stabilitasnya,seringkali mereka juga mengambil
jumlah lot yang jauh lebih banyak untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan
para trader kebanyakan,misalnya dengan modal $2000 seorang swinger membuka lot
hanya sebesar 2 lot dalam satu kali transaksi,para scalper dapat membuka posisi
hingga 5 kali lipatnya dengan titik stop loss sebesar 30 point,kita tidak dapat
menggunakan stop loss yang terlalu kecil karena bagaimanapun harga membutuhkan
rentang yang cukup untuk melakukan pergerakan,namun juga tidak boleh terlalu
besar sehingga dapat mengakibatkan kerugian.
Ketika scalper mendapatkan profit
10-30 point mereka bisa memperoleh 50-150 lot,dikarenakan mereka mengincar
profit 10-30 point saja maka mereka dapat membuka posisi berulang kali bahkan
hingga puluhan kali dalam sehari,seorang scalper biasanya menggunakan time
frame 4H atau 1H dan 5M atau 10M dalam trading mereka,4h atau 1H berguna untuk
menentukan major trend yang sedang terjadi sedangkan 5M atau 10M digunakan
sebagai penentu eksekusi
Kelebihan dari trading dengan model
seperti ini adalah mudahnya kita mendapatkan profit yang kita kejar,pergerakan
10-30 point dapat dicapai bahkan ketika pasar sedang sangat sepi atau bursa
london dan new york sedang tutup,keaktifan kita membuka posisi juga jauh lebih
besar dibandingkan seorang day trader apalagi swinger,modal yang disertakan
tidak perlu besar US$ 1000 sudah lebih dari cukup bahkan US$ 100 pun tidak
masalah bagi seorang scalper,spread sangat penting peranannya bagi mereka,para
scalper seringkali mencari pialang dengan spread yang sangat kecil,semakin
kecil akan semakin baik dikarenakan bagi mereka selisi 1-2 point saja sangat
penting artinya,itu sebabnya mereka biasa bertrading pada pialang luar seperti
GAIN capital.
Kekurangannya adalah sulitnya
menentukan titik stop loss yang akan diambil,misalnya dengan target profit
hanya 10 point maka jika kita mau yang berimbang maka Stop loss kita pun harus
sama besarnya yaitu 10 point,tapi masalahnya sama seperti target 10 point dapat
tercapai dengan mudah maka batas stop loss sebesar 10 point pun tidak kalah
mudahnya,bagaimana jika kita menentukan stop loss sebesar 30 point ? bukankah
jadi lebih mudah mencapai profit sementara stop loss menjadi jauh lebih longgar
?benar...namun 3x anda profit dalam 1x loss saja semuanya sudah impas,nah kalau
scalping tanpa stop loss bagaimana?ini juga tidak kalah sulitnya,memang akan
jauh lebih mudah mencapai profit,tapi coba bayangkan anda harus menunggu
berhari-hari karena posisi anda terfloating negatif tapi ketika anda profit
anda hanya mengambil 10 point saja! Bukankah itu aneh?resiko yang kita tanggung
adalah sampai tingkat margin call dimana nyaris semua dana kita hilang tetapi
keuntungan yang kita ambil hanya 10 point! Benar-benar tidak masuk akal
bukan.....?